Ini trik untuk Internet, Browsing, Chatting, Map Gratis pake HP. Aplikasi berekstensi .jar sehingga cocok untuk aplikasi semua jenis hape. Silahkan Download link dibawah ini:
Opera mini 4 untuk INDOSAT:
Download disini atau http://www.ziddu.com/download/7115411/Isat_OPMIN42_3site.jar.html
Opera mini 5 untuk semua operator:
Download disini atau http://www.ziddu.com/download/7115413/OperaminiGratis.rar.html
Ebuddy 1.4.1 untuk semua operator:
Download disini atau http://www.ziddu.com/download/7115410/EbuddyGratis.rar.html
GoogleMap 2.3.2 untuk semua operator:
Download disini atau http://www.ziddu.com/download/7115412/GoogleMaps3.23Gratis.zip.html
Wednesday, October 28, 2009
Sunday, October 18, 2009
Tujuh 'Dosa' Windows 7 menurut Free Software Foundation
Garis besar tulisan ini merupakan terjemahan dari website aslinya di www.windows7sins.org yang dibuat oleh Free Software Foundation, yaitu sebuah yayasan yang salah satu tugasnya mendidik para masyarakat agar menggunakan software gratis yang banyak tersedia di luar sana.
Seperti kita ketahui bahwa Windows 7 sudah akan siap dipasarkan oleh Microsoft dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun bagi para pengamat dan penggerak software gratis di Free Software Foundation, Windows 7 dianggap tidak akan jauh berbeda dengan produk-produk Microsoft sebelumnya.
Versi terbaru dari sistem operasi Microsoft Windows, Windows 7, memiliki masalah yang sama dengan Vista, XP dan semua versi terdahulunya -- software hak milik (paten). Para pengguna tidak diizinkan untuk membagi atau merubah software Windows atau melihat bagaimana cara kerjanya.
Fakta bahwa Windows 7 memiliki paten adalah bahwa Microsoft menyatakan kontrol legal kepada para penggunanya melalui kombinasi hak cipta, kontrak dan paten. Microsoft menyalahgunakan kekuatannya kepada para pengguna komputer. Di windows7sins.org, Free Software Foundation melampirkan tujuh contoh penyalahgunaan yang dilakukan oleh Microsoft.
1. Meracuni pendidikan: Hari ini, sebagian besar anak-anak yang dalam pendidikannya terlibat dengan komputer diajarkan untuk menggunakan salah satu produk perusahaan saja: Microsoft. Microsoft menghabiskan jumlah besar pada para pelobi dan orang pemasaran untuk merusak institusi pendidikan. Pendidikan yang menggunakan kekuatan komputer seharusnya menjadi sarana untuk kebebasan dan pemberdayaan, bukan menjadi jalan bagi suatu perusahaan untuk menanamkan monopoli.
2. Menyerang privasi: Microsoft menggunakan perangkat lunak dengan nama belakang seperti Windows Genuine Advantage untuk memeriksa isi dari hard disk para penggunanya. Perjanjian perizinan pengguna diperlukan untuk disetujui sebelum menggunakan Windows menandakan bahwa Microsoft mengklaim hak untuk melakukan ini tanpa peringatan terlebih dahulu.
3. Memonopoli perilaku: Hampir tiap komputer yang dibeli telah memiliki pra-instal Windows -- tapi bukan atas dasar pilihan. Microsoft menentukan persyaratan-persyaratan kepada pembuat hardware, yang tidak akan menerima tawaran kecuali Windows terinstal di dalamnya, meskipun banyak yang menanyakan. Walaupun komputer yang ada sudah siap dengan sistem operasi lain seperti pra-instal GNU/Linux seringnya telah terinstal Windows lebih dulu.
4. Terkunci: Microsoft secara rutin mencoba untuk memaksakan update kepada para penggunanya, dengan menghilangkan dukungan untuk versi lama dari Windows dan Office, dan dengan persyaratan hardware yang semakin membesar. Bagi sebagian besar orang ini berarti membuang komputer yang ada karena tidak memenuhi syarat untuk versi Windows yang baru.
5. Menyalahgunakan standar: Microsoft telah mencoba untuk memblok standarisasi gratis dari format-format dokumen, karena standar seperti OpenDocument Format akan mengancam kontrol yang mereka miliki terhadap pengguna melalui format Word yang paten. Mereka telah terlibat dalam perilaku curang, termasuk menyuap para pejabat, dalam rangka untuk menghentikan upaya-upaya tersebut.
6. Memaksa Digital Restrictions Management (DRM): Dengan Windows Media Player, Microsoft bersekongkol dengan perusahaan-perusahaan media besar membangun pembatasan dalam hal mengcopy dan memainkan media ke sistem operasi mereka. Sebagai contoh, atas permintaan NBC, Microsoft mampu untuk mencegah pengguna Windows dari merekam acara televisi dimana sebenarnya mereka memiliki hak legal untuk merekamnya.
7. Mengancam keamanan pengguna: Windows memiliki sejarah panjang terkait dengan kelemahan keamanan, memungkinkan penyebaran virus dan memungkinkan pengguna remote mengambil alih komputer para pengguna yang digunakan untuk mengirim spam (botnet). Karena softwarenya rahasia, semua pengguna bergantung kepada Microsoft untuk memperbaiki masalah tersebut -- tapi Microsoft memiliki kepentingan sendiri dalam pikirannya, bukan kepentingan para penggunanya.
Keterangan:
Kutipan di atas merupakan terjemahan dari situs Windows7sins.org dan bukan merupakan pandangan pribadi penulis artikel ini.
Seperti kita ketahui bahwa Windows 7 sudah akan siap dipasarkan oleh Microsoft dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun bagi para pengamat dan penggerak software gratis di Free Software Foundation, Windows 7 dianggap tidak akan jauh berbeda dengan produk-produk Microsoft sebelumnya.
Versi terbaru dari sistem operasi Microsoft Windows, Windows 7, memiliki masalah yang sama dengan Vista, XP dan semua versi terdahulunya -- software hak milik (paten). Para pengguna tidak diizinkan untuk membagi atau merubah software Windows atau melihat bagaimana cara kerjanya.
Fakta bahwa Windows 7 memiliki paten adalah bahwa Microsoft menyatakan kontrol legal kepada para penggunanya melalui kombinasi hak cipta, kontrak dan paten. Microsoft menyalahgunakan kekuatannya kepada para pengguna komputer. Di windows7sins.org, Free Software Foundation melampirkan tujuh contoh penyalahgunaan yang dilakukan oleh Microsoft.
1. Meracuni pendidikan: Hari ini, sebagian besar anak-anak yang dalam pendidikannya terlibat dengan komputer diajarkan untuk menggunakan salah satu produk perusahaan saja: Microsoft. Microsoft menghabiskan jumlah besar pada para pelobi dan orang pemasaran untuk merusak institusi pendidikan. Pendidikan yang menggunakan kekuatan komputer seharusnya menjadi sarana untuk kebebasan dan pemberdayaan, bukan menjadi jalan bagi suatu perusahaan untuk menanamkan monopoli.
2. Menyerang privasi: Microsoft menggunakan perangkat lunak dengan nama belakang seperti Windows Genuine Advantage untuk memeriksa isi dari hard disk para penggunanya. Perjanjian perizinan pengguna diperlukan untuk disetujui sebelum menggunakan Windows menandakan bahwa Microsoft mengklaim hak untuk melakukan ini tanpa peringatan terlebih dahulu.
3. Memonopoli perilaku: Hampir tiap komputer yang dibeli telah memiliki pra-instal Windows -- tapi bukan atas dasar pilihan. Microsoft menentukan persyaratan-persyaratan kepada pembuat hardware, yang tidak akan menerima tawaran kecuali Windows terinstal di dalamnya, meskipun banyak yang menanyakan. Walaupun komputer yang ada sudah siap dengan sistem operasi lain seperti pra-instal GNU/Linux seringnya telah terinstal Windows lebih dulu.
4. Terkunci: Microsoft secara rutin mencoba untuk memaksakan update kepada para penggunanya, dengan menghilangkan dukungan untuk versi lama dari Windows dan Office, dan dengan persyaratan hardware yang semakin membesar. Bagi sebagian besar orang ini berarti membuang komputer yang ada karena tidak memenuhi syarat untuk versi Windows yang baru.
5. Menyalahgunakan standar: Microsoft telah mencoba untuk memblok standarisasi gratis dari format-format dokumen, karena standar seperti OpenDocument Format akan mengancam kontrol yang mereka miliki terhadap pengguna melalui format Word yang paten. Mereka telah terlibat dalam perilaku curang, termasuk menyuap para pejabat, dalam rangka untuk menghentikan upaya-upaya tersebut.
6. Memaksa Digital Restrictions Management (DRM): Dengan Windows Media Player, Microsoft bersekongkol dengan perusahaan-perusahaan media besar membangun pembatasan dalam hal mengcopy dan memainkan media ke sistem operasi mereka. Sebagai contoh, atas permintaan NBC, Microsoft mampu untuk mencegah pengguna Windows dari merekam acara televisi dimana sebenarnya mereka memiliki hak legal untuk merekamnya.
7. Mengancam keamanan pengguna: Windows memiliki sejarah panjang terkait dengan kelemahan keamanan, memungkinkan penyebaran virus dan memungkinkan pengguna remote mengambil alih komputer para pengguna yang digunakan untuk mengirim spam (botnet). Karena softwarenya rahasia, semua pengguna bergantung kepada Microsoft untuk memperbaiki masalah tersebut -- tapi Microsoft memiliki kepentingan sendiri dalam pikirannya, bukan kepentingan para penggunanya.
Keterangan:
Kutipan di atas merupakan terjemahan dari situs Windows7sins.org dan bukan merupakan pandangan pribadi penulis artikel ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)