Monday, October 20, 2008

Instalasi Java pada OpenSUSE 10.3

Instalasi Java secara cepat dan mudah pada OpenSUSE dapat dilakukan langsung melalui YAST. Namun, karena kita berniat menjadi programmer, mari kita mulai dengan sedikit hand-made :-). Kadangkala, kita butuh Java SDK yang lebih update daripada yang dibundel pada OpenSUSE, itu alasan sebenarnya.

Salah satu yang membuat bingung waktu install Java, adalah : Java versi yang mana yang harus saya pakai ? Jangan dibingungkan dengan istilah. Kita akan mulai belajarJava melalui paket yang paling mudah, yaitu J2SE.

Instalasi Java

Mudahnya, kita akan gunakan Java yang didownload dari Sun. Pada link http://java.sun.com, ada 3 variasi Java, yaitu Java SE, Java ME dan Java EE. Kita langsung dari yang awal yaitu J2SE.



  1. Download Java SE dari http://java.sun.com/javase/downloads/index.jsp
  2. Ambil untuk Linux. Tidak usah yang dibundel dengan Netbeans ataupun yang lainnya. Saat ini versi terbaru adalah 1.6.0. Untuk Linux ada 2 tipe ( Linux RPM in self-extracting file dan Linux in self-extracting file), ambil yang kedua, dengan nama jdk-6-linux-i586.bin

  3. Copy ke folder /opt. Butuh account root untuk mengakses folder ini
  4. Masuk ke Konsole / Terminal
  5. Perintah : ALT+F2, ketik konsole

  6. Install Java SE. Pada Konsole, ketikkan perintah berikut:
    1. chmod +x /opt/jdk-6-linux-i586.bin
    2. ./jdk-6-linux-i586.bin

    [Note : titik-slash-namafile]

  7. Check hasil instalasi
  8. java version “1.6.0″
    Java(TM) SE Runtime Environment (build 1.6.0-b105)
    Java HotSpot(TM) Client VM (build 1.6.0-b105, mixed mode, sharing)

Bagaimana jika yang kita install adalah versi 1.6.0 tapi versi yang keluar adalah versi lain ? Berarti sudah ada Java SDK yang tertanam di OpenSUSE. Java yang baru saja kita install terletak pada folder /opt/jdk1.6.0. Coba check dengan perintah berikut.

lrwxrwxrwx 1 root root 22 Jan 24 09:22 /usr/bin/java -> /etc/alternatives/java

Jika hasilnya seperti diatas atau folder yang tampil tidak sesuai, kita bisa “memaksa” agar OpenSUSE menggunakan Java yang baru saja kita install. Ketik perintah berikut :

  1. ln -s /opt/jdk1.6.0/bin/java /usr/bin/java

Check ulang dengan perintah Java -version pada Konsole

Setting Classpath

Buatkan ClassPath agar kompiler Java [javac] bisa dikenal dari berbagai folder, dengan langkah sebagai berikut :

  1. Buat file dengan nama .bash_profile. Simpan pada home directory. Jika masuk sebagai root, simpan pada /root. Jika masuk sebagai user biasa, simpan pada /home/namauser. Pada Linux, file yang diawali dengan tanda titik berarti hidden file.
  2. Ketik isi file .bash_profile dengan :
    1. JAVA_HOME=/opt/jdk1.6.0
    2. export JAVA_HOME
    3. export PATH=$PATH:$JAVA_HOME/bin
  3. Simpan
  4. Log-off dari OpenSUSE
  5. Masuk kembali
  6. Test Kompiler. Buka konsole, ketik
  7. Jika menghasilkan keluaran, berarti kompiler Java sudah siap digunakan. Jika belum, check ulang penulisan CLASSPATH dan sesuaikan dengan kondisi instalasi

Mendapatkan IP Address dan Host Name

Java menyediakan fungsi InetAddress untuk mendapatkan alamat IP maupun nama host suatu komputer. Alamat IP maupun nama host yang didapatkan tidak tergantung pada alamat ip dan nama host komputer lokal saja, namun juga dapat digunakan untuk mengecek alamat IP dan nama host di Internet, tentu dengan syarat komputer kita terhubung dengan internet. Penggunaan fungsi ini juga terkait erat dengan setting DNS pada komputer yang kita gunakan.

Berikut adalah contoh program yang menunjukkan fungsionalitas tersebut :

  1. Buatlah sebuah project baru Netbeans
  2. Tambahkan sebuah JFrame Form
  3. Lengkapi dengan 2 buah label, 2 buah TextField (txtIPAddress dan txtNamaHost) dan 3 buah Button (btnCheckIPAddress, btnCheckHostName dan btnCheckLokal). Lihat contoh pada gambar berikut :
  4. Ketikkan kode berikut pada btnCheckHostName, event actionPerformed
    1. private void btnCheckHostNameActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
    2. try {
    3. String strHostName = InetAddress.getByName(txtIPAddress.getText()).getHostName();
    4. JOptionPane.showMessageDialog(null, "Host name dari IP Address '" + txtIPAddress.getText() +"' = "+ strHostName);
    5. } catch (UnknownHostException ex) {
    6. JOptionPane.showMessageDialog(null, ex);
    7. Logger.getLogger(frmIpAddress.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    8. }
    9. }
  5. Lakukan import library yang diperlukan (import java.net.InetAddress; import javax.swing.JOptionPane;)
  6. Ketikkan kode berikut pada btnCheckIPAddress, event actionPerformed
    1. private void btnCheckIPAddressActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
    2. try {
    3. String strIPAddress = InetAddress.getByName(txtHostName.getText()).getHostAddress() ;
    4. JOptionPane.showMessageDialog(null, "Alamat IP dari '"+txtHostName.getText() +"' ="+ strIPAddress);
    5. } catch (UnknownHostException ex) {
    6. JOptionPane.showMessageDialog(null, ex);
    7. Logger.getLogger(frmIpAddress.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    8. }
    9. }
  7. Ketikkan kode berikut pada btnCheckLokal event actionPerformed
    1. private void btnCheckLocalActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
    2. try {
    3. InetAddress AlamatInternet = InetAddress.getLocalHost();
    4. JOptionPane.showMessageDialog(null, "Host name lokal : " +AlamatInternet.getHostName());
    5. JOptionPane.showMessageDialog(null, "IP Address lokal : " +AlamatInternet.getHostAddress() );
    6. } catch (UnknownHostException ex) {
    7. JOptionPane.showMessageDialog(null, ex);
    8. Logger.getLogger(frmIpAddress.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    9. }
    10. }
  8. Simpan dan jalankan aplikasi (SHIFT + F6). Masukkan IP Address dan klik pada “Check Host Name” atau masukkan host name dan klik “Check IP Address”. Check IP dan Host Lokal tidak membutuhkan masukan. Berikut adalah beberapa screenshot pesan yang tampil :

Program ini tidak secara smart mendeteksi masukan apakah itu alamat IP ataukah host name. Untuk kemudahan, saya menggunakan 2 buah TextField sebagai contoh. Pada aplikasi terapan, input IP Address ataupun Host Name bisa didapatkan melalui variabel.


Java Fundamental

Bagi temen2 yg baru sekali ini belajar Java..
Ini ada tutorial singkat mengenai cara membuat file Java, mengcompile file Java tersebut, dan bagaimana menjalankan program Java.
Dibagian ini juga akan membahas sedikit tentang variabel dalam Java..
Silahkan mengikuti Smile
Okey skrg gw kasih tutorial singkat mengenai Java, bukan tutorial game, melainkan tutorial dasar-dasar Java, untuk membantu yang bener2 pemula sama sekali ^_^

LANGKAH 1: Membuat kode program Java

Nah hal pertama adalah, bagaimana asal mula suatu program aplikasi Java?
Untuk menjalankan program Java, pertama-tama kita buat file teks (txt) biasa, beri nama dengan format penamaan TitleCase dan akhiri dengan extension .java :
Misalnya Test.java

Untuk mengisi kode programnya, edit file tersebut dengan menggunakan teks editor apa saja, misalnya Notepad.

FILE :: Test.java
Isikan kode programnya:
Code:
public class Test {
// Test -> sesuai dengan nama filenya: Test.java
// (ingat Java case sensitive, Test berbeda dgn test)
}

PS: "//" adalah komentar, apapun yang ditulis setelah // tidak akan diproses
PS2: sekali lagi Java adalah case sensitive, penulisan harus benar2 memperhatikan huruf kecil dan huruf besar.


LANGKAH 2: Mengcompile kode program kita

Compile kode program yang telah kita buat dengan menggunakan Java compiler (javac.exe) yang telah termasuk dalam bundel Java SDK (J2SE), dapatkan Java SDK di http://java.sun.com/j2se/.

Gunakan DOS Prompt, buka melalui Start menu-Run-ketik CMD.
Tuliskan ini di DOS prompt :

Code:
javac Test.java

Setelah dicompile Test.java akan menghasilkan Test.class

Quote:
Test.java (kode program) compile -> Test.class (java bytecode)



LANGKAH 3: Menjalankan program tersebut

Untuk menjalankan program yang telah kita compile diatas digunakan Java launcher (java.exe), juga melalui DOS prompt :

Code:
java Test

Pada tahap ini program kita diatas akan mengeluarkan error tidak dapat dijalankan, karena Java tidak tahu harus dimulai darimana program aplikasi kita ini.


LANGKAH 4: Membuat start awal aplikasi

Start awal jalannya suatu aplikasi Java dimulai dari ditemukannya kata kunci (keyword) :

Code:
public static void main(String[] args) { }

Nah tinggal tambahkan keyword tersebut ke file Test.java kita :

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
// application start-point
}

}

Jadi program Test.java diatas sudah dapat dicompile DAN dijalankan.
Tapi karena isinya kosong, jadi program kita tsb tidak melakukan suatu hal apapun, sungguh suatu program yang tak berguna Smile
java Test -> masuk ke bagian application start-point dan selesai, tidak ada yang dikerjakan.


LANGKAH 5: Mengeluarkan suatu tulisan

Nah untuk mengeluarkan output ke console (DOS prompt) kita gunakan fungsi System.out.println("kata") :

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
System.out.println("Hello World!");
}

}

Program kita diatas ketika dijalankan akan mengeluarkan tulisan Hello World ke console.
Ah ha! Akhirnya program kita sudah jalan dan mengerjakan sesuatu, apakah Anda sudah cukup senang sekarang?! Smile
Nah selanjutnya kita akan mengenal variabel2 dalam bahasa program Java.



LANGKAH 6: Mengenal variabel serta jenis-jenisnya

Nah setelah kita mengetahui bagaimana dasar aplikasi Java dari membuat file berekstensi .java sampai menjalankannya, sekarang saatnya untuk berkenalan dengan jenis-jenis variabel yang terdapat dalam Java.

Jadi apa itu variabel??

Untuk menyimpan nilai tertentu di dalam program aplikasi kita (memori komputer), nilai tersebut haruslah disimpan sesuai kedalam suatu variabel yang tipenya sesuai dengan tipe dari nilai tersebut.
Kita tidak dapat menyimpan tipe bernilai angka ke variabel bertipe nilai huruf ataupun sebaliknya.

Pada bahasa pemograman Java, tipe-tipe variabel yang tersedia diantaranya :

Quote:
- int : untuk menyimpan nilai berupa angka bilangan bulat, misalnya: 10
- double : untuk menyimpan nilai berupa angka bilangan desimal, misalnya: 0.5
- String : untuk menyimpan nilai berupa teks kata-kata, misalnya: "Hello World"
- boolean : untuk menyimpan nilai sederhana iya atau tidak, misalnya: true


Untuk mendeklarasikan variabel yang dapat menyimpan nilai tersebut cukup dengan menggunakan:

Code:
[tipe_variabel] [nama_variabel];

misalnya: int tipeInt;
pendeklarasian variabel bernama tipeInt sebagai variabel bertipe int

Untuk mengisikan nilai ke variabel tsb gunakan tanda =

Code:
int tipeInt;

tipeInt = 10; // mengisi tipeInt dengan nilai 10


Contoh dalam program:

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
int a = 10;
double b = 0.5;
String c = "Halo";
boolean d = true;

// mengeluarkan nilai diatas ke console
System.out.println(a); // console tertulis: 10
System.out.println(b); // console tertulis: 0.5
System.out.println(c); // console tertulis: Halo
System.out.println(d); // console tertulis: true

// ganti nilai variabel a
a = 100;
System.out.println(a); // console tertulis: 100
}

}


Setelah kita mengetahui jenis-jenis tipe variabel dan bagaimana menggunakannya, sekarang kita lihat bagaimana cara mengolahnya/memanipulasinya.


LANGKAH 7: Operasi variabel

Variabel tersebut dapat kita olah sama seperti didalam matematika, yakni dengan menggunakan operasi pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pembagian (/), ataupun hasil bagi (%).
Misalnya: int a = 10 + 10; // pertambahan
Tidak ada yang spesial dalam mengolah data variabel tersebut, cukup gunakan tanda +, -, *, /, %

Contoh:

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
int a = 10;
int b = 20;
int c = a + b; // 10 + 20 = 30
int d = a - b; // 10 - 20 = -10

System.out.println(a);
System.out.println(b);
System.out.println(c);
System.out.println(d);


double e = 2;
double f = 4;
double g = e * f; // 2 x 4 = 8
double h = e / f; // 2 / 4 = 0.5

System.out.println(e);
System.out.println(f);
System.out.println(g);
System.out.println(h);

System.out.println(5 % 3); // = 2 -> 5 / 3 = 1 sisa 2
}

}


Java juga menyediakan cara untuk mempersingkat operasi tertentu:

Code:
int a = 0;
// menambah dengan 10
cara 1: a = a + 10;
cara 2: a += 10; // lebih singkat

Sama halnya dengan pengurangan, perkalian, pembagian.

Code:
a -= 10;
a *= 10;
a /= 10;


Dan Java juga menyediakan khusus penyingkatan untuk penambahan/pengurangan dengan 1:

Code:
a = a + 1; -> a += 1; -> a++;
a = a - 1; -> a -= 1; -> a--;


Begitulah ulasan singkat dari Paupau si pembuat tutorial ini, semoga temen2 bisa mendapatkan dasar untuk belajar Java, selanjutnya mungkin akan banyak lagi ulasan2 menarik ttg Java..tunggu saja update terbarunya di post ini, atau apabila temen2 merasa tidak punya waktu untuk menunggu..temen2 bisa membaca tutorial java di :
http://java.sun.com/docs/books/tutorial/


Sunday, October 19, 2008

Mengenal Zend Framework - PHP MVC Framework

Struts adalah biang MVC di dunia pemrograman Java / J2EE, kalau PHP sekarang sudah ada Zend neh... bagi yang belum tahu Zend bisa baca neh.

Di dalam dunia PHP sebenarnya banyak juga framework-framework yang bermunculan.
Saat ini framework yang terkenal adalah CakePHP, Prado, CodeIgniter, Symfony, dan Zend Framework, di mana masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri dan di antara framework itu Zend merupakan salah satu framework yang

mengimplementasikan MVC pattern untuk pengembangan aplikasi web di mana Zend Framework memisahkan bagian yang menjadi controller, model dan view.
Pada artikel ini penulis akan memperkenalkan salah satu framework populer tersebut yang dibuat oleh Zend sendiri yang merasa perlu untuk membuat suatu framework serta library yang dibangun di atas teknologi php5 dengan mendayagunakan kelebihan pemrograman berorientasi objek yang telah disediakan serta menghasilkan library yang lebih maju dan lengkap untuk mendukung kebutuhan developer php pada saat ini yang mulai beralih ke pembuatan aplikasi web 2.0.


Definisi Zend Framework menurut dokumentasinya:

“Zend Framework adalah framework open source dan berkualitas tinggi untuk membangun aplikasi web dan web service dengan PHP”

Zend Framework memiliki keunggulan-keunggulan seperti berikut:

  • Dibuat oleh Zend, pengembang engine PHP
  • Dibangun diatas teknologi php 5
  • Lisensi Open Source berbasis BSD yang fleksibel baik untuk pengembangan aplikasi open source maupun komersial
  • Dokumentasi lengkap (lebih dari 500 halaman)
  • Proses pengembangan Zend Framework menyertakan unit test yang lengkap, mencakup 84% kode yang ada
  • Library yang menyediakan fungsi yang lengkap sehingga hampir semua kebutuhan pengembangan aplikasi web dapat terpenuhi
  • Mendukung pengembangan aplikasi MVC
  • URL yang bagus dan search engine friendly

Macam-macam library yang disediakan oleh Zend Framework:

  • Core Infrastructure
    • Zend_Cache, Zend_Config, Zend_Console_Getopt, Zend_Log, Zend_Memory
    • Zend_Debug, Zend_Environment, Zend_Loader, Zend_Registry, Zend_Version
    • Zend_Filter, Zend_Validate
  • Documentation
    • Improved correctness, readability, and more examples
    • Additional coverage by translation teams
    • Web application development tutorial
  • Internationalization (i18n) & Localization (l10n)
    • Zend_Date
    • Zend_Locale
    • Zend_Measure
    • Zend_Translate
  • Mail, Formats, & Search
    • Zend_Json, Zend_Pdf
    • Zend_Mail, Zend_Mime
    • Zend_Search_Lucene
  • Model-View-Controller (MVC)
    • Zend_Controller, Zend_Controller_Action, Zend_Controller_Dispatcher, Zend_Controller_Plugin, Zend_Controller_RewriteRouter, Zend_View
    • Zend_Http_Request, Zend_Http_Response
  • Web & Web Services
    • Consuming services: Zend_Feed, Zend_Rest_Client, Zend_Service, Zend_XmlRpc_Client, Zend_Gdata, Zend_Http_Client
    • Exposing services: Zend_Http_Server, Zend_Rest_Server, Zend_Server_Documentor, Zend_Server_Reflection, Zend_Soap_Server, Zend_XmlRpc_Server
    • Zend_Uri

Jadi hampir semua yang Anda perlukan sebagai pengembang aplikasi web masa depan (Web 2.0) telah disediakan oleh PHP.
Pertama kali bertemu dengan Zend, penulis merasa familiar dengan konsep framework ini, karena sedikit ada kemiripan dengan Struts di mana ada Controller, Action lalu konsep forward ke view yang sesuai.


Mengenal EJB ( Enterprise Java Bean )

Tutorial Pengenalan EJB (Enterprise Java Bean)

  1. Apakah EJB itu?
  2. Latar Belakang Enterprise Java Bean
  3. Kelebihan EJB
  4. Macam EJB
Anda yang pernah mendengar istilah EJB tetapi belum mengetahui apakah gerangan EJB itu bisa membaca artikel singkat ini.

1. Apakah Enterprise Java Bean itu?

Secara singkat Enterprise Java Bean merupakan komponen software server-side yang menyederhanakan proses pembuatan komponen aplikasi terdistribusi untuk skala enterprise. Pada dasarnya Enterprise Java Bean bukanlah merupakan suatu produk jadi tetapi merupakan spesifikasi atau blueprint teknologi untuk komponen software yang menjadi bagian dari teknologi J2EE.

Menurut Sun Microsystem definisi EJB adalah:

"Aristektur Enterprise JavaBeans adalah arsitektur komponen untuk development dan deployment dari aplikasi bisnis terdistribusi berbasis komponen. Aplikasi yang dibuat dengan artistektur Enterprise JavaBeans adalah skalabel, transaksional, dan multiuser yang aman. Aplikasi-aplikasi ini mungkin ditulis sekali dan dideploy pada berbagai platform server yang mendukung spesifikasi Enterprise JavaBeans."

Catatan: Spesifikasi EJB terbaru dapat didownload di: http://java.sun.com/products/ejb/docs.html

2. Latar Belakang EJB

Berangkat dari kebutuhan aplikasi berskala enterprise yang mendayagunakan sistem terdistribusi dengan banyak user atau pengguna dalam suatu saat maka lahirlah EJB.

Sebelum adanya spesifikasi EJB, perusahaan seringkali membangun middleware sendiri di mana proses development untuk middleware sangatlah kompleks karena harus memperhatikan berbagai aspek, seperti transaksi, mekanisme penyimpanan data persisten, sinkronisasi, resource polling, networking, dan sebagainya. Aplikasi yang berjalan pada middleware harus memanggil API yang diperlukan secara eksplisit apabila ingin mengatur transaksi, menyimpan data, melakukan resource polling, dsb.

Tentu hal ini menyulitkan developer dalam menghasilkan aplikasi bisnis yang berjalan di atas middleware. Terlebih lagi tidak adanya standar atau spesifikasi global sehingga API dari suatu middleware tidaklah sama atau mungkin tidak tersedia pada middleware lain.

Middleware menyediakan service seperti berikut:

  1. Remote Method Invocation
  2. Load Balancing
  3. Transparent fail-over
  4. Integrasi Back-end
  5. Transaksi
  6. Clustering
  7. Dynamic redeployment
  8. Clean shutdown
  9. Logging dan auditing
  10. Manajemen Sistem
  11. Threading
  12. Message-oriented middleware
  13. Siklus hidup objek
  14. Resource polling
  15. Security
  16. Caching
  17. dll

Oleh karena banyaknya hal dan masalah yang harus dapat dilayani oleh suatu middleware untuk aplikasi berskala enterprise maka Sun Microsystem mendefinisikan suatu spesifikasi di mana suatu aplikasi yang memenuhi spesifikasi tersebut dapat dibuat tanpa harus menuliskan kode program secara eksplisit untuk menangani berbagai hal terkait dengan kemampuan yang disediakan middleware karena aplikasi dengan arsitektur EJB dapat mendayagunakan berbagai fungsi middleware yang dimanajemen oleh application server secara otomatis. Jadi dalam aplikasi yang menggunakan EJB kita akan memerlukan software khusus yang berjalan di server yang sering disebut application server di mana application serverlah yang menyediakan berbagai fungsi dan layanan middleware.

3. Kelebihan EJB

EJB memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

• Teknologi EJB merupakan standar teknologi dan spesifikasi yang telah disetujui oleh industri dunia. Oleh karena itu hal ini sangat menguntungkan berbagai industri terkait, baik yang mendayagunakan EJB maupun vendor yang menyediakan jasa development atau tool pendukung EJB

• Portabilitas yang tinggi. Spesifikasi EJB dipublikasikan secara umum dan tersedia gratis sehingga banyak vendor yang mengerti arsitektur EJB dengan baik dan akibatnya memunculkan banyak vendor application server untuk EJB maupun developer aplikasi EJB.

• Rapid application development. Aplikasi dapat dibuat lebih cepat karena layanan atau kemampuan middleware yang rumit dapat diperoleh dari application server.

4. Macam EJB

Enterprise Java Bean terdiri dari 3 macam yaitu:

• Sesson Beans

Session Bean digunakan untuk memodelkan proses bisnis atau merupakan logik bisnis dari aplikasi. Proses yang dapat dilayani Session Bean misalnya: mendapatkan harga barang tertentu, merubah harga barang, dll.

• Entity Beans

Entity Beans digunakan untuk memodelkan data bisnis. Apabila diistilahkan dalam kata-kata maka Entity Beans bersifat kebendaan, lain halnya dengan Session Beans yang bersifat suatu pekerjaan atau aksi.

• Message-driven Beans

Message Driven Beans adalah hampir sama dengan Session Beans dalam sudut pandang fungsi yaitu melakukan proses bisnis atau sebagai logik bisnis. Hanya saja perbedaaanya adalah message-driven beans dijalan atau dieksekusi dengan menyampaikan "message" ke bean tersebut.


Saturday, October 11, 2008

Koneksi PHP dengan Oracle

Dalam tutorial ini, kita akan menggunakan tabel oracle berikut sebagai source datanya. Nama tabel adalah test.

nama
kota
Prothelord
New York
Strawberi
Bangkok



Tujuan kita adalah menampilkan data nama dan kota dari tabel tersebut. Namun sebelum mulai, kamu perlu mencari informasi terlebih dahulu tentang informasi login ke Oracle yang biasanya disebut dengan TNS name (kamu bisa bandingkan dengan user, password dan IP dariMySQL server). TNS name terdiri dari :

- IP server Oracle
- Port yang dipakai (kalau MySQL 3306, ingat kan?)
- SID
- User
- Password
Cobalah tanyakan sama Oracle admin di tempatmu tentang informasi tersebut.

Kalau sudah dapat, cobalah edit program berikut dengan konfigurasi TNS Name yang kamu peroleh dari admin Oracle kamu. Dalam contoh kali ini, kita menggunakan konfigurasi TNS name sebagai berikut:

- IP: 10.2.2.2
- Port : 1523
- SID : TEST
- User : namamu
- Password : pwd

Berikut contoh program untuk mengakses tabel Oracle:


”) ;
}
ocilogoff($c1) ;
?>
Setelah selesai, simpanlah dengan nama coba_oracle.php dan panggil dari browser. Kamu seharusnya akan melihat hasil sebagai berikut :


Prothelord,New York
Strawberi,Bangkok


Dah, cuman gitu doang kok. Gampang yach ?

Selamat mencoba, dan semoga bermanfaat.

Perbedaan Class OOP dengan Fungsi

Dalam tutorial OOP PHP sebelumnya, kita sudah belajar tentang 5 istilah kunci dalam OOP. Namun sebelum kita membahas lebih lanjut kelima istilah tersebut, kita akan mempelajari dulu konsep OOP alias Object Oriented Programming. Konsep ini tentu saja berlaku umum baik untuk PHP maupun pemrograman lain yang mendukung OOP seperti Java.

Ingat ini. Sebenarnya OOP adalah cara berpikir dalam membuat program.

Sebenarnya dalam banyak hal, program kita tidak akan berbeda jauh dengan metode terstruktur yang mungkin selama ini kita kenal. Namun yang penting adalah cara berpikirnya. Ingat kata kunci ini: Berpikir secara obyek. Gampangnya kalau kita membuat sebuah program, maka kita akan membuat berbagai class yang akan sering kita gunakan dan class itu akan kita buat menjadi obyek itu bisa kita kembangkan lagi nantinya.

Untuk menjelaskannya, biasanya berbagai buku atau tutorial akan menggunakan contoh obyek seperti kucing, rumah atau mobil. Karena penjelasan itu memang menggambarkan proses pembuatan program berbasis OOP yang mirip cara berpikir kita sehari-hari. Kalo ndak percaya, coba aja beli buku OOP atau baca tutorial OOP.

Namun saya pernah merasakan sendiri bahwa penjelasan langsung dengan contoh riil di dunia nyata tersebut menjadi contoh abstrak di dunia pemrograman. Lha iya kan, masak kita akan membikin kucing atau rumah atau mobil dengan PHP? Makanya saya coba njelasinnya sedikit berbeda. Saya akan mulai bukan dari contoh riil yang malah jadi abstrak tadi, tetapi dari membandingkan beberapa cara berpikir dalam membuat program. Selanjutnya baru kita lihat proses berpikir OOP dengan membandingkannya ke kehidupan sehari-hari tadi.

Mudah-mudahan bisa lebih clear.

Ok, untuk mempermudah membayangkan perbedaan cara membuat program biasa dan OOP, saya akan sampaikan beberapa perbandingan antara cara berpikir dalam pemrograman. Siap?

Di awal karir kita (kita? Lu aja kali, gua kagak. Awas jangan ngomong gitu yah :)), umumnya kita akan membuat program tanpa fungsi. Misalnya kita akan membuat sebuah program kalkulator. Dalam contoh ini kita akan fokus dalam pembuatan tampilannya.

Bayangkan sebuah kalkulator. Udah? Nah, kita pasti perlu membuat tampilan depannya yang mirip kalkulator kan? Di mana ada beberapa tombol angka dan operasi matematikanya serta layar yang akan menampilkan apapun yang kita pencet di tombol itu dll. Nah, dalam pembuatan program kalkulator tersebut, kita akan membuat sebuah program panjang yang menuliskan semua kode untuk membuat tampilan. Mulai dari kotak luarnya, diteruskan layarnya, tombol 1, tombol 2, tombol 3, dst, serta tombol operator -, +, x dan : serta sebuah tombol = yang Anda buat lebih besar dari yang lain karena sering dipakai.

Nah, setelah Anda agak canggih dalam membuat program, Anda pasti tahu bahwa pembuatan tombol itu adalah proses berulang yang sebenarnya bisa kita buatkan fungsi dengan variabel input tulisan yang akan ditampilkan. (Ingat contoh ini sangat disederhanakan lho, jadi jangan protes). Maka kita akan membuat fungsi tombol tersebut. Di sini kita akan membuat 2 jenis fungsi yaitu tombol kecil dan tombol besar (tombol besar tentu saja buat si “sama dengan” tadi itu).

Kemudian, setelah belajar OOP, maka kamu akan membuat sebuah sebuah class yang bernama tombol. Class ini sudah kita desain agar dapat kita bikin obyek tombol berbagai ukuran, warna, tulisan yang menyertainya dan event yang terjadi kalau kita pencet tuh tombol. Dengan OOP, maka class kita tadi akan memiliki sifat-sifat pemrograman OOP yang tentu saja akan membantu kita untuk membuat program berbasis PHP.

Penjelasan mengenai perbedaan antara class dengan fungsi secara sederhana adalah pada sifat-sifat OOP yang sudah pernah kita sebutkan dalam tutorial OOP sebelumnya.

Dengan adanya sifat-sifat itu, maka pembuatan program akan jauh lebih mudah. Contohnya, kalau kamu membuat program dan memerlukan fungsi tertentu, maka kamu bisa membuat sendiri fungsi kamu atau akan lebih mudah dengan mencari di Internet. Setelah kamu download, maka kamu akan perlu mempelajari fungsi itu dan cara penggunaannya serta bila perlu memodidikasi core programnya. Ini berbeda dengan class pada OOP. Dengan class, kita cuman butuh tahu sifatnya aja.


Penjelasan mengenai class ini akan membawa kita pada penjelasan yang menggunakan obyek sehari-hari.

Ok, mudah-mudahan penjelasan dengan membandingkan ini bisa membantu kamu buat sedikit memahami OOP. Berikutnya kita akan belajar konsep berpikir dalam OOP dengan contoh obyek sehari-hari. Ini kamu perlukan untuk menyambung penjelasan tentang sifat class tadi. Penting lho. So don’t miss it

menyembunyikan lokasi image

Image / gambar merupakan salah satu file yang wajib ada dalam sebuah website. Pernahkah kita menemukan adanya website yang tidak menggunakan image sama sekali? Pasti tidak bukan. Sekecil apapun, suatu image wajib hukumnya ada dalam suatu website. Pengunaan image pada website membuat source kode tempat image tersebut akan terlihat. Misalnya image tersebut kita letakkan pada folder “images”. Untuk melihat dimana seorang webmaster meletakkan image suatu gambar sangatlah mudah. Cukup dengan klik kanan pada image tersebut lalu pilih menu properties. Secara otomatis akan terlihat di folder mana webmaster tersebut meletakkan image.

Hal ini tentu membuat para webmaster penasaran bagaimana cara menyembunyikan source kode image tersebut. Nah mari kita belajar cara menyembunyikan lokasi image dengan PHP.

Keterangan lebih lanjut tentang artikel ini silahkan download disini